Click here for Myspace Layouts

Mulailah membaca Artikel-Artikel ini dengan Bismillah

Jumat, 20 Maret 2009

TU + GURU




Bismillahirrohmanirrohim


Hari pertama mengajar di SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) I’AANATUTH THALIBIIN ya lumayan asyik karena hari ini ana mengajar di kelas putri. Hmmm…, ada yang bingung ya dengan profesi ana..??? iya kan….., ngaku aja lagi. yupzz!! Ana bingung nih…coba jelaskan emang pekerjaan ukhti apa sih..??? nah gitu dong. Biar ana jelaskan ya….., tapi bentar ana ke kebelakang dulu gak lama kok paling Cuma 2 jam…,(kelamaaaaaannnnnnnnn niaaaaaa……!!!), hehe Emosi ya……


Pekerjaan ana sebenarnya Tata Usaha dan kini merangkap jadi guru. Mengajar ini hanya untuk sementara karena menggantikan Ustadzah Neni yang sedang cuti melahirkan. Tahu tidak apa saja bidang studi yang di ajarkan..?? PAI (Pendidikan Agama Islam, Qiro’ati dan Tahfidz). Gak nyambung banget ya dengan jurusan kuliah ana. Tapi Insya Allah ana bisa kok mengajar PAI kan ana ikut ngaji (LIQO) jadi malah semakin mudah membuat pemahaman ke pada anak muridnya. Qiro’ati! Ya kalau Qiro’ati tahu sih hukum-hukumnya tapi untuk mempraktekkan panjang pendeknya suara ana terlalu bagus, bagus sekali malah alias cempreng. Hehe. (harus banyak belajar lagi nih….), dan kalau Tahfidz gimana?? Hehe…., heheh…(di Tanya kok ketawa???) jadi malu nih. Soalnya hapalan mereka sudah beranjak ke juz 29 sementara ana masih aman-aman saja di juz 30. (ih gak malu masa’ ustadzahnya hapalannya di situ-situ aja), alhasil ketika muridnya menyetor hapalan juz 29….., Al-Qur’an telah stanby di tangan.

Hari berikutnya mengajar di kelas III Putra. Tahu apa yang terjadi..?? hampir saja pita suara ana keluar dari tempatnya karena ana harus mengeraskan suara untuk membuat keadaan kelas tenang. Seketika mereka memang tenang. Tapi itu tidak bertahan lama , silaf sedikit kelas kembali gaduh. Waduhh…, memang untuk menangani kelas Putra butuh energi yang ekstra, beda dengan murid kelas putri yang bila di beritahu sekali langsung mengerti. Kalau gitu butuh strategi nih bagaimana caranya menghadapi kelas putra agar mereka bisa tenang dalam belajar. Dan ternyata memang bukan ana saja yang merasakan itu, ustad dan ustadzah yang lain juga merasakan kalau kelas Putra memang lebih menonjol kebandalannya.

Yah…..,kami para ustad dan ustdzah hanya bisa mendo’akan agar murid-murid kami bisa menyadari kesalahannya dan mau bersemangat untuk belajar. Ketahuilah anak-anak do’a kami tak hentinya untuk antum semua, agar antum menjadi anak yang berguna bagi agama dan bangsa.

Terutama yang kelas VI jangan pernah mengeluh,, bosan ataupun jenuh dalam belajar. UASBN sudah dekat persiapkan diri antum semua, siapkan amunisi untuk menghadapi perang (UJIAN AKHIR).

GAK BOLEH MALAS…., GAK BOLEH MALAS….GAK BOLEH MALAS……., GAAAAKKKKK BOLEHHHHH….!!!!!!

HAMASAH…………..!!!!!!!!!!
ALLAH AKBAR……..!!!!!!!!!!


Jum’at , 20 Maret 2009
By : Nia Samosir


Selengkapnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com