Click here for Myspace Layouts

Mulailah membaca Artikel-Artikel ini dengan Bismillah

Minggu, 30 November 2008

Hangatnya Ukhuwah


Bismillahirohmannirrohim….

Dah lama gak nelphon dek Ida. Akhirnya tadi pagi kami berkomunikasi lagi via telphon. Astaghfirullloh…., aku mendengar suara serak dari sebrang sana. Apakah dia sedang sakit batinku bertanya-tanya. Dugaan ku benar ternyata dia sedang sakit dan ku dengar dia menangis. Dia bilang ketika dia sakit sepertinya tidak ada teman yang peduli padanya, padahal dia selalu berusaha ingin memberi perhatian kepada teman-temannya dengan tulus. Oh adekku…….., jangan menangis lagi. Kakak akan berusaha membuatmu nyaman kembali.


Ukhuwah…., ya ukhuwah. Amat misteri. Awal perkenalan dengannya lewat blog yang akhirnya meningkat lewat komunikasi telphon. Sama sekali aku belum tahu seperti apa wajahnya, sifat dan perilakunya tapi dari komunikasi yang terjadi antara kami, aku merasa klop bersahabat dengannya.

Bukan di buat-buat, di rekayasa ataupun di rencana terkadang bila di sela-sela aktivitas aku mengingatnya dan ingin meng-smsnya. Sebelum aku meng-sms nya ternyata sms nya sudah terlebih dahulu tiba di layar hpku. Itu tidak terjadi sekali saja bahkan sering. Ukhuwah itu amat indah, ketika kita mengingat saudara kita ternyata dia juga sedang mengingat kita. hati kita saling terikat, kontak batin kita amat kuat.

Aku juga pernah mimpi tentang dia, dan ternyata mimpi ku hampir sesuai dengan apa yang di alaminya pada saat itu walaupun tidak semuanya persis sama. Aku mimpi seperti itu mungkin karena aku sedang mengingatnya.

Ya Allah
jagalah dia …..
Sayangi dia….
Hilangkan keresahannya….
Yakini dia ..
Bahwa disini….
Ada saudaranya yang masih memperhatikannya dengan sepenuh cinta…..


Semoga ukhuwah yang kami jalin hanya karena-Nya, dan semoga Allah menjaga ukhuwah ini hingga ke Jannah-Nya kelak. Aamiiinnn….





by : Nia Samsir

Selengkapnya...

Rabu, 19 November 2008

HijaB


Bismillahirohmannirrohim


Penampilan seseorang biasanya mencerminkan kepribadiannya. Dari cara berpakaian, berbicara dan tingkah lakunya kita bisa menebak seperti apa sifatnya. Kalo orangnya rame abiz pasti periang, dan kalo orangnya pendiam pasti tertutup dan selalu hati-hati bila ingin mencari teman curhatnya.(semua orang kalo cari teman curhat mesti hati-hati kaleeee…..).


Nah ternyata kita-kita yang kalangan ikhwah (cieeee…) selalu di anggap orang baik, ibadahnya hebat, penyabar, tawadhu, gak gampang marah dlsb. Memang bagus kalo kita di identikkan seperti itu, dan ketika kita sudah memutuskan mengikuti seruan Allah dengan berjilbab (bagi akhwat) dan menjalankan sunnah rasul dengan mencukur kumis dan memelihara jenggot serta memendekkan celana (bagi ikhwan) kita harus termotivasi untuk melakukan kebaikan, dan kita harus merasa malu bila ingin melakukan maksiat karena penampilan kita itu bisa menjadi benteng.



Hmmm…, hijab. Yaph..!!! tau gak…!???terkadang saya pribadi masih sulit untuk menjaganya. Mungkin hijab lahir (ato yang tampak) sudah sempurna. Dengan jilbab panjang, pakaian gamis ,kaos kaki, dan plus manset. Tapi ada satu yang tak kalah penting yaitu hijab batin/hati (yang tidak tampak) kalo yang satu ini saya tidak berani mengatakan sudah sempurna, karena saya sadar masih seringnya diri ini lepas kontrol.


Contohnya dalam pergaulan, saya itu masih kurang bisa menjaga,dengan teman-teman lelaki (amah) yang sekelas dalam bercanda kalo mau ketawa ya saya ketawa aja di depan mereka (ya sama-sama ketawa), kalo berbicara ya biasa aja memandang mereka. Nah kalo berhadapan dengan ikhwan beda lagi. Saya bisa lebih menjaga sikap. Jaim gitu. Ya iyalah ntar kita malah di cap akhwat hawhaw (akhwat gak beres gitu). Lho kok…???? Bukankah seharusnya kita tidak boleh membedakan perlakuan kita terhadap teman sekelas (yang amah) kita dan dengan teman kita yang aktif di LDK (lembaga dakwah kampus)...??kenapa harus di bedakan..???? padahal kan mereka sama-sama lelaki, dan sampai kapanpun mereka tidak mahrammu…???


Itulah yang sering tidak kita sadari, memang seharusnya terhadap siapapun dan kepada siapapun bahwa LELAKI yang bukan saudara kita bukanlah mahram kita, jadi kita mesti selalu menjaga pergaulan. Akhwat kok biasa aja becanda sama lelaki yang bukan mahramnya…??? Ketahuan tuh kalo hijab batinnya belum di perhatikan, hijab lahirnya saja yang selalu di perhatikan…,


Eh…., yang seperti itu bukan akhwat saja loh…, ternyata ikhwan juga begitu. Mereka juga biasa-biasa aja bergaul dengan teman sekelas mereka yang perempuan (amah), tapi kalo dah berpapasan dengan akhwat baru deh sok jaga pandangan. *hhe ketahuan sama ja tingkahnya. Waduh…., jadi tuh jenggot ma celana pendeknya cuma symbolis aja dunkz.


Oh ya .., saya pernah punya kenalan seorang ikhwan lewat chat. Orangnya asyik untuk di ajak diskusi. Dilihat dari blog yang dia punya saya menyimpulkan kalo dia itu ikhwan yang militant, karena isi blognya penuh dengan artikel-artikel yang bisa memompa semangat kita. Nah suatu hari saya online dia juga online dan saya membaca statusnya kalo dia itu sedang ngantuk karena kelelahan…., eh tapi tiba-tiba dia menyapa saya. Otomatis saya bertanya dong. “kok sempatnya nyapa-nyapa orang…??? Tapi ngantuk”
“karena lihat adek online jadi hilang deh ngantuknya…*hhe” jawabnya
Asli saya bingung dengan jawabannya dan berpikir-pikir sejak kapan dia memanggil saya dengan sebutan adek..??? Tanya kenapa..???
Saya tidak terlalu menghiraukan sebutannya yang baru di buatnya itu, dan seperti biasa saya tetap ngobrol dengannya dan memanggilnya pak. Eh…malah dia komentar.
“kok panggil pak..??? biasanya kakak..???”
Saya makin tambah bingung…., akhirnya saya suruh dia untuk cuci muka, kali aja dia masih tidur dan ngelindur. Lucunya lagi dia jadi nanya siapa saya…dan bertanya apakah saya ini Sinta.
“what…???” sejak kapan saya berganti nama.
Saya jelaskan siapa saya sebenarnya dan siapa nama saya…, seketika itu dia offline. Dan kemudian online kembali , lalu meminta maaf…., kalo dia itu salah orang.
Waduh…., setahu saya dia itu belum nikah dan siapa Sinta yang di panggil adek tadi dan bela-belain menyapa walaupun dalam keadaan ngantuk. Fuihhfff….., ternyata hijabnya juga masih longgar.


Terlepas dari itu semua marilah kita sama-sama memperbaiki, membenahi diri dan niat kita kembali. Semoga kejadian di atas bisa kita ambil jadi pelajaran. Bagaimanapun ketika kita sudah memutuskan untuk bergabung di jalan dakwah ini kita harus berusaha menjadi orang baik. ketahuilah tipuan dunia itu membuat kita ragu, kemilaunya membuat kita silau. Jika sudah terjebak maka kita menjadi tidak kuat, lemah, karena tujuan hidup kita yang tidak jelas. Sedangkan tanpa perjuangan akan menjadi lemah. Kalo kita (yang mengaku) sebagai penggerak roda dakwah ini tidak mampu menjaga kesucian hati, lalu mau di bawa kemana umat ini? Dakwah ini akan ternodai. Dan Allah pun akan menunda kemenangan dakwah karena ulah kita. Maukah kita menjadi benalu dalam pohon dakwah ini…???
Wallahu’alam….





by : Nia Samosir

Selengkapnya...

Kamis, 13 November 2008

MisteRy Jodoh


Bismillahirohmannirohim

Tujuan tempat liqo kali ini lumayan jauh. Ahad ini giliran di rumah Eni (tidak nama sebenarnya). setiap minggunya memang kami selalu bergiliran, selain mendapat ilmu dari liqo kita juga bisa saling silaturahim kepada keluarga teman-teman liqo kita.
Alhamdulillah akhirnya sampai juga setelah menempuh perjalanan selama 30 menit. Lihat-lihat keadaan sekitar rumah, siapa tahu aja Eni ada di depan rumah dan sedang menanti kehadiranku *sok.kePD-anbget.co.id*^^.


Celingak-celinguk sana eh ternyata benar loh si Eni udah nunggu dari tadi.
“nggak nyasar kan nia..???” Tanya nya menyambut kedatanganku
“oh.., ya nggak lah, kan Eni dah ngasih alamatnya ” jawabku sambil mengikuti langkah Eni memasuki rumahnya.
“Hmm…, kok baru segini yang datang, kiraiin nia yang datangnya paling telat” ujarku membuka pembicaraan.
Anggota liqo kami ada 10 dan yang hadir baru 6 . tapi walaupun masih 6 tetap aja heboh. Namanya juga akhwat.*hhe. Sambil menunggu Murobbinya datang yang lain asyik ngobrol.
Kok mereka pada asyik ya…, ikut-ikutan ah.
“hmm…, lagi ngobrolin apa nih kak, kelihatannya asyik banget” tanyaku antusias
“anak kecil gak boleh ikutan” jawab kak marti sambil senyam-senyum
“topiknya tentang pernikahan, nih kak Fifi katanya mau nikah”kata kak Marti
“Waaaauuuu…, ini dia kak topik yang selalu hangat untuk di perbincangkan.. hehe”
“siapa aja yang mau nikah” tanyaku lagi
“kak Fifi dan Kak Leni ..hehe” jawab kak Marti lagi tapi tetap sambil tertawa kecil.
“hah..!!!, benar kak”tanyaku histeris pada kak leni krn terlalu bahagia mendengarnya.
Tapi kak leni yang di tanyain malah mesem-mesem aja. Yeeee..ketahuan nih.
“kapan rencananya kak..????” tanyaku sok introgasi
“ntar deh di kasih tahu, tenang aja nia dapat kok undanganya??? Kak leni sok rahasiaan-rahasiaan.
Obrolan kami terputus ketika terdengar salam dari arah pintu,kami pun serempak menjawab salam itu. ternyata Murobbinya kami yang datang.
Kami pun kembali mengembalikan konsentrasi kami ke acara liqo. Setelah liqo berakhir biasanya ada acara session Tanya jawab atau kalo ada yang mau curhat ya monggo.
Di session ini tidak ada curhat dan Tanya jawab yang ada pengumuman dari kakak-kakak yang akan menggenapkan setengah diennya. Pertama kak Fifi yang memberitahukan pengumuman kapan dia akan segera melangsungkan walimahannya. Kak fifi akan menikah bulan desember 2008 tanggal sekian (sengaja gak di kasih tahu tgl nya) acaranya di Bukit Tinggi. Wah klo mau menghadiri acara pernikahan kak Fifi mesti nabung dulu nih.
Terus yang ke dua kak Leni akan melangsung kan pernikahannya juga pada bulan Januari 2009.
“Lho..lho.., berdekatan nih waktunya. Dah janjian ya…??? “ candaku
“terus ada lagi pemberitahuan yang tidak kalah seru” Tanya Mr ku lagi
“Nia …, kapan??? Sudah ada rencana” tiba-tiba Mr ku bertanya
“Belum ada kepikiran kak” jawabku spontan
“loh.., kok belum ada kepikiran” desaknya lagi
“saat ini masih mau mikirin kuliah” jawaban ngeles dariku.
Aduh….., setelah ku pikir-pikir dan ku renungi akhirnya aku menyesal dengan jawabanku tadi. Sebenarnya sudah ada sih keinginan utuk segera menggenapkan setengah dien, tapi karena pertanyaan dari Mr ku tadi itu mendadak dan akhirnya aku pun menjawab dgn jawaban spontan yang tanpa pikir panjang…, dan sebenarnya yang ku inginkan adalah bila ku menikah nanti aku ingin itu melalui jalur proposal dan prosesnya langsung di tangani oleh Mr. jadi jawaban ku tadi hanya ingin agar Mr ku tidak berpikiran kalo aku menjawab sebentar lagi ato tahun depan otomatis aku sudah harus mengenal seorang lelaki (ikhwan )itu duluan dan aku nggak mau seperti itu. Aku hanya mau ta’aruf melalui Mr . kenapa tadi aku gak jawab “Kapan Allah memberinya saja lah”, kan gitu lebih enak kedengarannya dan lebih ikhlas kelihatannya.
Tapi memang tidak dapat di pungkiri bahwa perempuan itu lebih banyak dari pada lelaki, nah begitu juga di dunia ikhwah. Akhwat lebih banyak daripada ikhwan. Mencari jodoh bisa saja melalui perantara teman atau orang tua yang penting masih dalam batas-batas syar’I, tidak mutlak melalui jalur proposal dan hanya mengharapkan dari sang murobbi, iya khan????. Oke deh. Tapi aku masih berharap bisa di proses oleh Mr ku. Do’ain aja yach.^_^
Kapan yach Mr ku menawarkan ku untuk segera melayangkan Proposal *hhe. Mungkin tahun depan.., yaph….karena tahun depan memang aku harus membuat proposal untuk mengajukan judul skripsiku. (duh…., dah ada yang salah menduga ya….???)^_~






by : Nia Sayyida

Selengkapnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com